Selasa, 11 Mei 2010

Wisata di Jayapura

Pada  kesempatan ini kita mengunjungi daerah wisata sekitar kota Jayapura pada waktu hari Sabtu dan Minggu. Bagi anda yang tak mempunyai teman di Jayapura, anda dapat menginap di hotel bintang 3, antara lain hotel Matoa dan hotel Yasmin, serta menyewa kendaraan plus sopir Rp.500.000,- per hari, diluar bensin. Atau jika anda berkantong tebal, dapat tidur di Swiss Belhotel yang persis menjorok kelaut, didaerah Pacifik atau Dok II. Wilayah tempat lokasi Swiss Belhotel dulunya merupakan laut yang direklamasi, dan sekarang merupakan areal pertokoan, yang kalau malam dipenuhi penjual makanan dengan tenda-tenda.

Inilah daerah wisata yang bisa kita kujungi :Wisata di Jayapura

1. Pantai Amai
Perjalanan dari kota Jayapura sampai ketempat ini memang cukup jauh memakan waktu hampir 2 (dua) jam tapi kita dapat menikmati sepajang perjalan dengan tidak mebosankan karena tidak mengalami kemaceta seperti halnya di kota besar dan pastinya kita akan menikmati pantai yg indah ( Pantai amai ).

pantai Amai terletak di kabupaten sentani persisnya di daerah yang bernama Depapre, pantai amai adalah suatu keajaiban yang dimana saya juga merasakan kebesaran Tuhan akan anugrahnya yang telah membuat alam Papua begitu indah.

keajaiban dari pantai amai adalah pantainya berdekatan dengan muara sungai yang terletak bersebelahan dengan pantai amai dan juga memiliki sunset yang indah jadi kta yang hobbinya ke pantai dapat mencoba untuk datang mengujungi pantai ini, kita dapat berenang di pantai dan membilas badan kita di aliran sungai yang lumayan besar . Aliran air sungai ini berasal dari peginungan Siklop yang mana tentunya air dari pegunungan adalah air yang jernih dan dingin.

saya sangat merasakan keajaiban ini dan sangat ingin berulang kali untuk datang ke tempat ini

saya sarankan kalo anda datang ke tempat ini maka anda harus mencoba pantai yang idah dan penuh keajaiban ini.


2.  Perbatasan RI-PNG









Perjalanan dari kota Jayapura melalui perkampungan transmigran yang telah ramai dan subur, berkelak kelok menyusuri perbukitan, serta menerobos hutan yang masih lebat. Jarak tempuh 1,5 jam, jalan mulus sekali. Apabila ingin dapat berkunjung ke kampung Wutung di PNG, maka Anda harus menyiapkan paspor dan Visa (yang dapat diurus di Kantor Imigrasi PNG di Jayapura). Sayang saya tak menyiapkan kedua hal tersebut, maklum berpikir dapat melintasi perbatasan saja tak pernah, dan setelah tahu hanya 1,5 jam dan situasi aman maka barulah kami berpikir ingin melintas perbatasan. Jalan indah, mulus, dan lengang.

Sebelum masuk perbatasan kami melapor dulu pada tentara RI yang menjaga perbatasan, bahkan sempat berpose bersama mereka. Kemudian kami juga mengajak mengobrol orang-orang PNG yang sedang melintas batas ke wilayah Indonesia, untuk bertransaksi. Tak terbayangkan bahwa diperbatasan, dipuncak gunung dan pemandangan laut dibawahnya , banyak terjadi transaksi antara orang Papua dan PNG. Kamipun melapor ke Mr. Jeffrey Owen, Customs Border Operation untuk wilayah PNG dan diperbolehkan hanya sampai sebatas mengunjungi pasar PNG yang terdiri dari 14 tenda berwarna biru. Desa Wutung, PNG Dari sini kami bisa melihat desa Wutung ditepi laut, dan kota terdekat (Vanimo) berjarak tempuh 2 hari dari perbatasan. Gerbang masuk ke PNG Kalaupun punya Visa, sebetulnya kami hanya bisa mengunjungi perkampungan Desa Wutung saja. Orang PNG menggunakan bahasa Inggris dengan dialek Fiji, dan mata uangnya Kina (1 Kina= Rp.3000,-)


3. Monumen Jendral Mac Arthur.








Monumen ini terletak di Ifar Gunung, yang kemudian dikenal dengan Bukit Makatur. Konon dulunya Jendral Mac Arthur saat PD II mendarat pertama kalinya di Papua, di pelabuhan Hamadi (sekarang menjadi markas AL Jayapura), kemudian berjalan mendaki melalui Sentani. Bukit Makatur terletak di atas danau Sentani, jarak tempuh dari kota Jayapura 45 menit, melewati jalan berkelak kelok menyusuri laut Jayapura, terus dilanjutkan berkelok kelok menyusuri Danau Sentani, kemudian terus naik ke bukit. Dari bukit Makatur kita disuguhi pemandangan Danau Sentani dan landasan lapangan terbang Sentani yang terlihat dari atas. Di bukit ini ada museum dan situs ini sekarang di bawah Situs yang dilindungi perlindungan Dinas Purbakala.

Monumen Jend Mac Arthur

Dalam perjalanan pulang, apabila anda merasa lapar, maka anda dapat singgah direstoran di tepi danau Sentani. Restoran yang banyak dikunjungi adalah “Yougwa Retaurant”,

menyajikan masakan ikan yang diambil langsung dari danau.

Dermaga Yogwa Restaurant di Danau Sentani Ada lagi makanan khas yaitu tumis kangkung bunga pepaya, konon untuk mencegah sakit malaria karena gigitan nyamuk.
4. Pantai Holtekamp

Pantai Holtekamp terletak di kecematan muara tami, perjalanan ditempuh kira-kira satu jam dari kota jayapura. pantai ini terkenal dengan pasir yang mengasikan karna pasirnya cocok untuk para pengujung yang menyukai hobi sepak bola, dari pantai ini kita dapat melihat kota jayapura dan sekitarnya dan pantai ini juga memiliki ombak yang sangat besar. bagi kalian yang hobi sepak bola dan jiwa petualangan untuk menginginkan ombak yang besar, inilah tempat yang paling asyik untuk bertamasya.
pantai ini juga memiliki pemandangan yang indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar